Senin, 03 Desember 2012

DRAMA KOMEDI


"PENCULIKAN"





Di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang mahal, tampak dari ruang keluarga seorang
pembantu yang tengah memasak di dapur. Tiba-tiba telepon berdering (kring… kring…)
dia langsung bergegas ke ruang tengah untuk mengangkat telepon sambil memegang ulekan di
tangan nya.

Bi’ Aida           :: (mengangkat telepon). Hallo…
Penculik          ::  apa benar ini kediaman ibu Kiki….???
Bi’ Aida           :: ya’ benar, ini siapa ya…???
Penculik          :: saya penculik…
Bi’ Aida           :: oh.. tunggu sebentar ya! Bu ada telepon dari penculik! Eh tunggu dulu, yang
nelpon tadi penculik…??? (pingsan seketika)
Bu Kiki             :: (datang menghampiri Bi’ Aida) ada apa sih bi’? Ya ampun Bi’ ! kok tidur di sini
Sih…??? (sambil menutup gagang telepon)

Tiba-tiba telepon berdering (kring… kring…). Ibu Kiki langsung duduk dan mengangkat ulekan.
 Ia mengira ulekan itu adalah telepon.

Bu kiki             :: (mengangkat ulekan) Halo… halo… aduh maaf ya, suara nya kurang jelas nih…
(Melihat ulekan yang di pegang nya) oh iya salah ( kemudian mengangkat
 gagang telepon) halo…
Penculik          :: ini dengan ibu Kiki…???
Ibu Kiki                        :: ya, saya sendiri. Ini siapa ya…???
Penculik          :: saya penculik.
Ibu kiki                        :: pe…pe..penculik.?
Penculik          ::ya, saya sudah berhasil menculik anak ibu. Kalau ingin anak ibu kembali, ibu
harus membayar uang tebusan 1 MILYAR…!!!
Ibu kiki                        :: what…??? 1 MILYAR…???
Penculik          :: ya! Dan ingat, jangan laporkan ini ke POLISI!
Ibu kiki                        :: i…i..iya… di mana saya harus memberikan uang tebusan itu…???
Penculik          :: di rumah kosong. Gg. Sukabangkrut. Saya tunggu jam 03.00 sore. (menutup
 telepon)

Tiba-tiba Bi’ Aida siuman

Bi’ Aida           :: laporin aja ke polisi bu!  1 MILYAR itu kan banyak bu’!
Bu kiki             :: lho? Kok kamu dengar sih? Kamu tidur atau nguping….??
Bi’ Aida           :: Mmmm… dua-dua nya bu’ (sambil menggaruk kepala) tapi, pokok nya laporin
 aja bu’!
ibu kiki                        :: Mmm… gi mana ya,..??? ya udah deh… (menelpon polisi) halo, ini kantor polisi?
 (terdiam sejenak) tolong saya pa’ anak saya di culik. (terdiam sejenak) saya Ibu
 Kiki. Rumah saya di Jl. Sukasepi No.4. Ya terima kasih ya pa’. (menutup telepon).

Beberapa saat kemudian, Ibu kiki sudah berada di depan rumah kosong yang di maksud penculik, bersama 1 orang polisi.

Polisi               :: ibu masuk dulu, saya akan mengawasi dari sini. Jadi ibu tidak perlu khawatir.
Ibu Kiki                        :: iya… iya.. pa’ ( masuk ke dalam rumah kosong)

Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Kiki yang di culik.

Penculik          :: anda ibu Kiki…???
Ibu kiki                        :: iya, saya ibu kiki..,
Penculik          :: anda membawa uang tebusan nya…???
Ibu kiki                        :: ya, saya membawa nya. Kembalikan anak saya..!!!
Penculik          :: eenak ajee! Duit nya dulu donk! Baru anak nya saya kembalikan.
Ibu kiki                        :: nih! (menyerah kan kantong plastik yang di bawa nya).
Penculik          :: ini isi nya duit,,???
Ibu kiki                        :: ya eya lah duit, udah ttau nanya.
Penculik          :: nggak bermodal banget sih! Pke koper ke’ ! mana isi nya duit receh lagi ! (smbil
 menggoyang-goyangkan kantong plastik).
Ibu kiki                        :: eh! Emang beli koper gak pke duit apa…??? Lagian kan yang penting isi nya
 duit!
Penculik          :: huh, ya udah deh. (membuka kantong plastik itu) Hmmm… niat banget nih ibu
 ngasih gue duit.. ( bicara dalam hati)
Ibu kiki                        :: ya iya lah… secara gitu lo,,, orang kaya… (bicara dalam hati)
Penculik          :: Nih! Anak ibu saya kembalikan! (sambil mendorong Dion, anak ibu Kiki)
Dion                :: MAMA….!!!
Ibu Kiki                        :: ya ampun Dion! Mama khawatir banget sama kamu sayang! Eh, ini di buka dulu
 ya.  (sambil membuka plastik yang menutupi wajah Dion) HAH…! Lho kok anak
 saya jadi jelek gini sih, ini bukan anak saya…!!!
Penculik          :: Lho! Jadi ini bukan anak ibu…???
Ibu kiki                        :: ya… kayak nya sih dia emang anak saya, tapi dulu itu ganteng. Nggak kayak
gini! Ya udah deh, dia saya ikhlasin aja buat kamu (sambil mendorong Dion
 arah penculik)
penculik          :: ogah ah! Anggap saja anak ini kenang-kenangan dari saya untuk ibu, dan uang
 ini kenang-kenangan dari ibu untuk saya. (sambil mendorong Dion ke arah Ibu
 Kiki).

Tiba-tiba saja polisi masuk dengan mendobrak pintu.
Polisi               :: angkat tangan! (sambil menodongkan pisang).
Ibu kiki                        :: Eh itu… (sambil menunjuk ke arah pisang).
Polisi               :: oh iya, maaf, angkat tangan!
Penculik          :: iya, dari tadi gue udah angkat tangan kok!
Polisi               :: kalian berdua di tangkap…!!!
Ibu kiki                        :: Lho! Kok saya juga di tangkap? Kan yang nyulik anak saya itu dia (sambil
 menunjuk ke arah si penculik) saya kan ibu nya! (sambil menunjuk ke arah Dion).
Polisi               :: Dia di tangkap karena telah menculik anak ibu, dan ibu di tangkap karena
                        menolak anak ibu sendiri.
Ibu kiki                        :: apa…??? Tapi kan…
Polisi               :: sudah, menjelaskan nya nanti saja di kantor polisi!

Akhir nya polisi membawa Ibu Kiki dan si Penculik ke kantor polisi. Sementara itu Dion pulang
 kerumah nya.


Pesan Moral :: jangan pernah menyia-nyia kan sesuatu atau orang yang selama ini kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar