Senin, 28 Oktober 2013

mazhab jabariyah



1.    Asal-usulpertumbuhanjabariyah
Jabariyahberasaldari kata Jabara yang berarti “memaksa”.Dari segibahasaberarti “pemaksaan”.Faham Al-jabar di perkenalkanolehJa’d bin DirhamdandisebarkanolehJahm bin Shafwan. JahmtermasuksalahseorangtokohMurji’ahekstrim, dansebagaipemukamurji’ahgolonganjahmiyah, Namundalamperkembangannyafaham al-jabarjugadikembangkanoleh Al-Husain bin Muhammad An-najjardanja’d bin dirrar. Beberapaahlisejarahmengenaikemunculanfaham al-jabar::
a.       Ahmad amin, iamenggambarkanbahwakehidupanbangsaarab yang di kungkungolehgurunpasirsaharaKetergantunganmerekakepadaalamsahara yang ganastelahmemunculkansikappenyerahandiriterhadapalam
b.      HarunNasution, menjelaskandalamsituasidemikian, masyarakatarabtidakmelihatjalanuntukmengubahkeadaansekelilingmerekasesuaidengankeinginannyasendiri. Hal inimembawamerekakepadasikap fatalism.

2.       Para PemukaJabariyahdandoktrin-doktrinnya
MenurutAsy-syahratsani, jabariyah di kelompokkanmenjadi 2, yaitu
1.      JabariyahEkstrim :: segalaperbuatanmanusiabukianmerupakanperbuatan yang timbuldarikemauannyasendiri, tapiperbuatan yang dipaksakanatasdirinya. DiantarapemukaJabariyahyaitu,
a.             Jahm bin Shofwanatau Abu MahrusJaham bin Shafwan berikut PendapatJahmberkaitansoalteologi,
1.      Manusiatidakmampuuntukberbuatapa-apa. Iatidakmempunyaidaya, tidakmempunyaikehendaksendiri, dantidakmempunyaipilihan. Pendapatjahmtentangketerpaksaaninilebihterkenal di banding denganpendapatnyatentangsurgadanneraka, konsepiman, kalamtuhan, meniadakansifattuhan (nahyu as-sifat), danmelihattuhan di akhirat.
2.      Surge dannerakatidakkekal. Tidakada yang kekalkecualiTuhan.
3.      Imanadalahma’rifat/ membenarkandalamhati. Dalamhalini, pendapatnyasamadengankonsepiman yang di majukankaumMurji’ah.
4.      Kalamtuhanadalahmakhluk. Allah mahasucidarisegalasifatdankeserupaandenganmanusiasepertiberbicara, mendengardanmelihat. Begitu pula tuhantidakdapatdilihatdenganinderamata di akhiratkelak.
b.            Ja’d bin Dirham adalahseorangMaulanabani Hakim, doktrinpokokja’dsecaraumumsamadenganjahm. Al-ghurabymenjelaskannyasebagaiberikut
1.      Al-Qur’an ituadalahmakhluk. Olehkarenaitudiabaru. Sesuatu yang baruitutidakdapatdisifatkankepada Allah.
2.      Allah tidakmempunyaisifat yang serupadenganmakhluk, seprtiberbicara, melihatdanmendengar.
3.      Manusiaterpaksaoleh Allah dalamsegala-galanya.

2.      JabariyahModerat ::tuhan memangmenciptakaanperbuatanmanusia, baikataupunjahatnyaperbuatan, tetapimanusiamempunyaibagian di dalamnya. Tokoh-tokohjabariyahmoderatyaitu::
a.       An-najjaratau Husain bin Muhammad An-NajjarPendapat-pendapatnyayaitu.
1.      Tuahnmenciptakansegalaperbuatanmanusia, tetapimanusiamengambilbagianatauperandalammewujudkanperbuatan-perbuatanitu, itulah yang di sebutkasabdalamteoriAsy’Ary.
2.      Tuhantidakdapatdilihat di akhirat. Akan tetapi An-najjarmenyatakanbahwatuhandapatsajamemindahkanpotensihati (ma’rifat)padamatasehinggamanusiadapatmelihattuhan.

b.      Adh-DhiraratauDhirar bin amar. Pendapatnyasamadengan An-najjar. SecarategasDhirarmenyatakanbahwasatuperbuatandapatditimbulakan 2 pelakusecarabersamaan, artinyaperbuatanmanusiatidakhanyaditimbulkanolehtuhan, tetapijugaolehmanusiaitusendiri.
MengenaiRu’yattuhan di akhirat, dhirarmengatakanbahwaTuhandapatdilihat di akhiratmelaluiindrakeenam. Iajugaberpendapatbahwahujjah yang dapatditerimasetelahnabiadalahijtihad. HaditsAhadtidakdapat di jadikansebgaisumberhukum.


DaftarPustaka           ::
Dr. Hadariansyah. 2008. Pemikiran-pemikiran Teologi Dalam Sejarah Pemikiran Islam. Banjarmasin : Antasari Press.
Anwar, Prof Dr, H.Rosihan, M.Ag.m dan Rozak, Prof Dr. H. Abdul, M.Ag. 2012. Ilmu Kalam Edisi Revisi. Bandung : Pusataka Setia.

gerakan pembaharuan wahabi



A.GERAKAN PEMBAHARUAN WAHABI
1.     SEJARAH SINGKAT MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB
Muhammad bin Abdul Wahab lahir di Uyainah, daerah Nejed. pada tahun 1115 H dan wafat pada tahun 1206 H, 29 Syawal di Dar’iyah (Najd).
Muhammad bin Abdul Wahab adalah seorang ahli teologi agama Islam, seorang tokoh pemimpin gerakan keagamaan yang pernah menjabat sebagai mufti Daulah Su’udiyyah, yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi. Para pendukung pergerakan ini sering disebut Wahabbi, namun mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhidun, yang berarti “satu Tuhan”.
Nama Wahhabi atau al-Wahhabiyyah kelihatan dihubungkan kepada nama ‘Abd al-Wahhab itu bapa kepada pengasasnya, al-Syaikh Muhammad bin ‘Abd al-Wahhab al-Najdi. Bagaimanapun, nama Wahhabi dikatakan ditolak oleh para penganut Wahhabi sendiri dan mereka menggelarkan diri mereka sebagai golongan al-Muwahhidun karena mereka mendakwa ingin mengembalikan ajaran-ajaran tawhid ke dalam Islam & kehidupan murni menurut sunnah Rasulullah
2.      GERAKAN PEMBARUAN MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB
Muhammad bin Abdul Wahab dan pengikutnya menamakan kelompoknya dengan al-Muwahidun (pendukung tauhid). Sedangkan wahabi adalah julukan yang diberikan musuh-musuh mereka, yang juga dipakai oleh orang-orang Eropa dan akhirnya menjadi biasa. Dengan ayahnya ia belajar fiqh mazhab Hambali, tafsir dan hadits. Ia juga banyak mempelajari kitab-kitab karangan Ibnu Taimiyah dan Qayyim al-Jauziyyah.
Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab memulai dakwahnya di Basrah. Dan di antara pendukung dakwahnya di kota Basrah ialah Syeikh Muhammad al-Majmu’i. Tetapi Syeikh Muhammad bin `Abdul Wahab bersama pendukungnya mendapat tekanan dan ancaman dari sebagian ulama yang dituduhnya sesat.  Wahab bersama pendukungnya mendapat tekanan dan ancaman dari sebagian ulama yang dituduhnya sesat. Akhirnya mereka meninggalkan Basrah dan mengembara ke beberapa negeri Islam untuk menyebarkan ilmu dan pengalamannya.
Beliau ke al-Ahsa menemui gurunya Syeikh Abdullah bin `Abd Latif al-Ahsai untuk mendalami beberapa bidang pengajian tertentu yang selama ini belum sempat dipelajarinya dan kemudian ia kembali ke kampung asalnya Uyainah.

1.     KERANGKA PEMIKIRAN MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB
Kerangka pemikrian Muhammad bin Abd. Wahab berangkat dari pemahaman ketauhidan kepada Allah. Ia membagi ketauhidan menjadi dua, yaitu tauhid uluhiyah dan tauhid rububiyah. Tauhid uluhiyah artinya tauhid untuk menetapkan bahwa sifat ketuhanan itu hanya milik Allah, dengan penyaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allalh, yang dilahirkan dengan mengucapkan kalimat “Laa Ilaaha Illallah”. Selain itu hanya berbakti kepada-Nya saja. Dengan kata lain, kepercayaan bahwa Tuhan yang menciptakan alam ini adalah Allah dan hanya berbakti kepadanya. Sedangkan tauhid rububiyah artinya kepercayaan bahwa pencipta alam ini adalah Allah, tapi tidak dengan mengabdi kepada Allah.
Dalam pemikiran Muhammad bin Abd. Wahab, tauhid uluhiyah inilah yang dibawa oleh para nabi dan rasul, sementara tauhid rububiyah hanyalah bentuk penyelewengan pengabdian manusia kepada selain Allah. Dengan demikian ia berpendapat bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan manusia dari kemusyrikan dan kegelapan adalah kembali kepada kitabullah. Menurut Muhammad bin Abd hal ini sejalan dengan pemikiran Muhammad bin Abd. Wahab agar umat manusia kembali kepada Rasulullah dan para sahabatnya sebagai suri tauladan yang sangat baik bagi manusia.
Pemikiran Muhammad bin Abd. Wahab mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaharuan pada periode modern diantaranya:
a)Hanya al-Quran dan al-hadits yang merupakan sumber asli dari ajaran-ajaran Islam.
b) Taqlid kepada ulama tidak diperbolehkan
c)Pintu ijtihad tidak tertutup tetapi terbuka
           
B. GERAKAN ANTIIMPERIALISME JAMALUDDIN AL-AFGANI
1.     SEJARAH SINGKAT JAMALUDDIN AL-AFGANI
Nama lengkapnya adalah Jamaluddin al-Afgani as-Sayid Muhammad bin Shafdar al-Husain. Ia merupakan seorang pemikir Islam, aktivis politik, dan jurnalis terkenal. lahir di desa Asadabad, Afganistan 1838. Keluarganya merupakan penganut mazhab Hanafi.

2.     PERANAN JAMALUDDIN AL-AFGANI di BIDANG POLITIK

Ketika berada di India al-Afgani memulai misinya membangkitkan Islam. Kala itu India berada di bawah kekuasaan penjajahan Inggris. Pada saat perlawanan terjadi di seluruh India, al-Afgani turut ambil bagian dengan bergabung dalam perang kemerdekaan India di tahun 1857. Meski demikian, ia masih sempat pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Sepulang dari haji, al-Afgani memutuskan untuk pergi ke Kabul. Di kota ini ia disambut oleh penguasa Afganistan, Dost Muhammad Khan. Ketika Sher Ali Khan menggantikan Dost Muhammad Khan pada tahun 1864, al-Afgani diangkat menjadi penasihatnya. Dan beberapa tahun kemudian diangkat menjadi perdana menteri oleh Muhammad A’zam Khan.

Karena campur tangan Inggris dalam soal poilitk di Afganistan dan kekalahannya dalam pergolakan melawan golongan yang disokong Inggris, ia meninggalkan Afganistan tahun 1869 menuju India. Karena koloni Inggris yang berada di India selalu mengawasi kegiatannya, ia pun meninggalkan India dan pergi ke Mesir pada tahun 1871, dan menetap di Kairo.
Ia kembali ke lapangan politik ketika pada tahun 1876 melihat adanya campur tangan Inggris dalam soal politik di Mesir. Kondisi tersebut mendorong al-Afgani untuk terjun ke dalam kegiatan politik di Mesir. Lalu pada tahun 1879, al-Afgani membentuk partai politik dengan nama Hizb al-Watani (Partai Kebangsaan. Partai yang ia dirikan ini bertujuan untuk memperjuangkan pendidikan universal, kemerdekaan pers, dan memasukan unsur-unsur Mesir ke dalam posisi militer.

3.     KONSEP PAN-ISLAMISME JAMALUDDIN AL-AFGANI

Ada dua pemikiran dari Jamaluddin mengenai pembaruan yang menjadi cikal bakal lahirnya semangat Pan-Islamisme.
A.    menyebarkan jiwa kebangkitan di dunia Timur dalam banyak bidang seperti kebudayaan dan pendidikan, menjernihkan agama, akidah dan ahlak untuk mengembalikan kemuliaan dan kehormatan bangsa Timur.
B.      melawan pendudukan kekuatan asing dan dunia Timur bisa membangun suatu hubungan dan bersama-sama saling melindungi diri dari bahaya yang mengancam mereka sesama umat Islam.
Jamaluddin juga memandang semangat Pan-Islamisme ini bukan sebagai agama, melainkan sebagai sebuah peradaban dan membangun kembali negara-negara Islam yang mengalami kemerosotan karena kapabilitas para pemimpinnya yang tanpa pertimbangan dari banyak aspek, seperti ras, agama, maupun keturunan untuk masuk untuk mencampurkan tangannya pada urusan negara, dan menyadarkan para pemimpin untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajahan tersebut.
4.      PERANAN JAMALUDDIN AL-AFGANI PADA PENERBITAN URWATUL WUSQA
1879 Afghani ke Eropa disana ia  menuju ke Paris yang saat itu baru saja merasakan iklim kebebasan setelah suksesnya revolusi Perancis dan jebolnya penjara Bastille lambang kezaliman. Di Paris inilah Afghani memanfaatkan iklim kebebasan dengan mendirikan lembaga Al Urwatul Wutsqa (ikatan yang kuat) yang anggota nya terdiri atas orang-orang muslim dari india, mesir, suriah, afrika utara dll.

C.   MENELADANI SIKAP JAMALUDDIN AL-AFGANI
Sikap jamaluddin al-afgani yang patut di teladani
·         Seorang penggagas pan-islamisme, nasionalisme, anti-kolonialisme, & modernism islam.
·         Seorang orator & pembicara yang kharismatik
·         Sering berkunjung ke Negara-negara islam, yang memungkinkan untuk menyebarluaskan gagasannya kepada orang banyak.
·         Menyerukan persatuan & kesatuan sebagai sendi kekuatan umat islam
·         Menafsirkan kembali nilai-nilai islam

C. GERAKAN PEMBARUAN MUHAMMAD ABDUH.
1.     SEJARAH SINGKAT MUHAMMAD ABDUH
Muhammad Abduh lahir pada tahun 1266 H atau 1894 M dan (wafat tahun 1905) di mesir. Di usia 10 tahun dia belajar al – qur’an di rumahnya. Dua tahun kemudian dia sudah menghafal seluruh al-qur’an. Di tahun 1862 Abduh kecil dikirim orang tuanya ke Thantha untuk belajar di sekolah Al-qur’an yang bernama Al-Jamie Al – Ahmad dan brguru dengan Syaikh Ahmad.
Saat kuliah di Al-Azhar Abduh bertemu dengan Jamaluddin Al–Afgani ( 1839 – 1897 M).
Pada tahun 1871, Afghani kembali ke Mesir, tapi dengan niat untuk menetap di sana. Dengan keberadaannya ini, akhirnya membuat kontak antara Abduh dan Afghani semakin intens, layaknya hubungan belajar antara murid dengan guru.
2.     PERANAN MUHAMMAD ABDUH DI BIDANG POLITIK
Ketertarikan Muhammad Abduh pada dunia politik dimulai semenjak perkenalannya dengan seorang tokoh pembaharu yaitu Jamaludin Al Afgani pada tahun 1870 sewaktu Ia masih menjadi mahasiswa di al-Azhar. ditahun 1880 abduh diangkat menjadi redaktur surat kabar resmi pemerintah “Al-Waqi’ Al-Misriyah”.
Al Waqi’ Al-Misriyah ,surat kabar resmi pemerintah dibawah pimpinan Muhammad Abduh,mempunyai peranan penting dalam perjuangan rakyat Mesir melawan kolonial,dimana surat kabar bukan hanya menyiarkan berita-berita resmi, tetapi juga artikel-artikel tentang kepentingan Mesir dan senantiasa mendorong rasa nasionalisme rakyat Mesir untuk membela negaranya.
Melalui majalah ini Ia bersama Jamaludin Al-Afgani menyusun gerakan bernama Al-Urwatul Wutsqa,yaitu gerakan kesadaran umat Islam sedunia. Dengan perantaraan majalah itulah ditiupkannya suara keinsyapan keseluruh dunia Islam ,supaya mereka bangkit dari tidurnya melepaskan cara berpikir fanatik dan kolot serta bersatu membangun kebudayaan dunia berdasarkan nilai-nilai Islam. Dibidang politik kenegaraan,Abduh memiliki ide-ide yang berbeda dengan gurunya Jamaludin Al-Afgani.Al Afgani menghendaki pembaharuan umat Islam melalui pembaharuan negara,sedangkan Abduh berpendapat bahwa pembaharuan negara dapat dicapai melalui pembaharuan umat.Abduh tidak menghendaki jalan revolusi tapi melalui jalan evolusi. Oleh karena itu Abduh tidak menghendaki sikap konfrontatif terhadap penjajah agar dapat memperbaiki umat dari dalam.

3.     PEMIKIRAN PEMBARUAN MUHAMMAD ABDUH
·        Salah satu pemikiran Abduh yaitu::
lmu pengetahuan modern (Barat) didasarkan kepada sunnatullah (hukum alam). Karenanya, mengikutinya tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
·         Salah satu  ide pemikiran pendidikan Abduh yang diusulkan ke Universitas Al-Azhar
  1. Mengubah sistem pendidikan dari mempelajari ilmu sistem hafalan menjadi sistem pemahaman dan penalaran.
  2. Masa belajar di perpanjang dan memperpendek masa liburan.
4.      MENILAI PEMIKIRAN PEMBARUAN MUHAMMAD ABDUH.
Prof. Ishak M. Husaini menggabarkan Abduh sebagai sorang yang luar biasa. Bakatnya meliputi hampir seluruh bidang kehidupan. Kegiatan-kegiatannya mempengaruhi banyak negeri Islam. Dia meneolak serangan-serangan sarjana Barat terhadap Islam dengan menunjukkan bahwa tidak ada pertentangan antara Islam dan akal; bagi Islam akal ibarat anak kunci keimanan akan Tuhan".
Abduh dikenal sebagai seorang tokoh ahli tafsir, hukum Islam, bahasa Arab dan sastra, logika, ahli ilmu kalam, filsafat, dan soal-soal kemasyarakatan. Ia juga dikenal sebagai seorang ulama besar, penulis ternama dan pendidik yang berhasil. Selain sebagai pembaharu Mesir Modern, ia juga dikenal sebagai pembela Islam yang gigih, seorang jurnalis (wartawan) yang tajam, hakim yang visioner, serta sebagai sosok pemimpin politik yang ulung. Abduh juga adalah seorang mufti, yaitu suatu jabatan keagamaan tertinggi di Mesir.

D. GERAKAN PEMBARUAN MUHAMMAD RASYID RIDA
1.     SEJARAH SINGKAT MUHAMMAD RASYID RIDA
Nama lengkap nya Rasyid Ibn Ali Ridha Ibn Muhammad Syamsuddin Ibn Muhamad Bahauddin Ibn Manla Ali Khalifah di Qalmun (syam) tahun 1282 H/1865 M. wafat nya 1354 H, bertepatan dengan 22 Agustus 1935 M.

2.     PERANAN MUHAMMAD RASYID RIDA DALAM PENGEMBANGAN PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUH
Pada tahun 1299 H/1882 H, Muhammad Rasyid Ridha masuk ke sekolah Islam Negeri (al-Madrasah al-Wataniyah al-Islamiyah). Di sana dia bertemu dengan Muhammad Abduh serta dialognya meninggalkan kesan cukup mendasar pada dirinya karena itu, Muhammad Rasyid Ridha mulai menjalankan ide-ide pembaharuannya ketika berada di Suria, tetapi usahanya mendapat tantangan dari kerajaan Utsmani karena merasa tidak bebas maka ia memutuskan untuk pindah ke Mesir, negeri gurunya (Muhammad Abduh).
Setelah beberapa bulan di Mesir, Muhammad Rasyid Ridha berhasil meyakinkan gurunya tentang amat perlunya diterbitkan sebuah majalah yang merupakan corong bagi pembaharuan Islam, maka diterbitkanlah majalah al-Manar. Satu tahun kemudian, Rasyid Ridha kembali berhasil mendesak gurunya supaya menulis sebuah tafsir moderen dari al-Quran yang relevan dengan ide-ide yang dicetuskannya, tafsir itu diterbitkan secara berkala dalam majalah al-Manar dengan judul Tafsir al-Quran al-Hakim, dari situlah timbul apa yang kemudian dikenal dengan Tafsir al-Manar.
3.     PEMIKIRAN PEMBARUAN MUHAMMAD RASYID RIDA
Salah satu pemikiran pembaruan Syekh Muhammad Rasyid Ridha yaitu::
Dalam masalah politik, kemunduran umat Islam dalam bidang ini adalah karena perpecahan. Untuk itu, dia menyeru umat Islam agar bersatu kembali di bawah satu keyakinan, satu sistem moral, satu sistem pendidikan, dan tunduk dalam satu sistem hukum dalam satu kekuasaan yang berbentuk negara. Namun, negara yang diinginkannya bukan seperti konsep Barat, melainkan negara dalam bentuk khilafah (kekhalifahan) seperti pada masa Al-khulafa ar-Rasyidin. Dia menganjurkan pembentukan organisasi Al-jami’ah al-Islamiyah (Persatuan Umat Islam) di bawah naungan khalifah.




DAFTAR PUSTAKA ::
·         Karim, M. Abdul. 2007. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
·        Nasution Harun. 1996. Pembaruan Dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang.
·        Ridho, Muhammad Rashid. Tarikh al-Ustaadz  al-Imam Muhammad Abduh. Mesir: Al-Manar.
·         Suwitno dan Fauzan, 2003. Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan. Bandung: Angkasa

jawaban SKI hal.115
1. gerakan pembaruan di arab Saudi yg menganut paham salafi di pelopori oleh
c. Muhammad rasyid ridla
2. dalam pemurnian akidah dari syirik & bidah, mazhab yg di jadikan sebagai madzhab resmi kerajaan Saudi Arabia yg berpusat di riyad adalah
a. paham wahabi
3. ulama Indonesia yang menyebarluaskan paham wahabi dg gerakan paderi adalah
d. H. miskin, H.Piabang & H. sumanik
4. imam sanusi juga menyebarluaskan paham wahabi di Negara
e. aljazair & libia
5. pola pikir salafi imam ahmad bin hanbal yg diikuti Muhammad bin abdul wahab mempunyai kesamaan dg pola pikir
a. imam al-asy’ari
6.tokoh politik yg gigih melwan imprialisme yg lahir di asdabad 1838M adalah
d. jamaluddin al- afgani
7. gerakan anti imperialisme & revolusioner yg bernama pan-islamisme di pelopori oleh
e. jamaluddin al-afghani
8. gerakan pan-islamisme ternyata juga berkembang di india yg di pelopori seorang liberalis bernama
b. aga khan
9. pusat gerakan pan-islamisme pda tahap awal berpusat di
a. Kabul, Afghanistan
10. organisasi “urwatul wusqa” pertama kali didirikan di kota
c. mesir
11. pembaruan pendidikan islam di al-azhar mesir di lakukan oleh
a. Muhammad abduh
12. karya Muhammad abduh di bidang aqidah islam ialah
a. tafsir al-manar
13. Muhammad abduh di lahirkan di mesir tahun
b. 1849 M
14. kitab tafsir al-manar merupakan karya dari
c. Muhammad rasyid ridla
15. salah satu ide pembaruan supaya umat islam meninggal kan sikap fatalis (jabariyah) adalah gagasan yang di kemukakan oleh
b. Muhammad rasyid ridla